UNSUR HALOGEN
Golongan
halogen meliputoi flourin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I) dan astatin
(At). Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “pembentuk garam”.
Dinamakan demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam. Misalnya klorin bereaksi dengan natrium membentuk natrium
klorida (NaCl), yaitu garam dapur. Dalam sistem periodik, unsur halogen
terdapat pada golongan VII A, mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2np5.
Konfigurai elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen sangat reaktif.
Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
7.2.1. Kelimpahan unsur halogen di
alam
Pada
umumnya halogen di alam dijumpai dalam bentuk senyawa halida. Flourin ditemukan
dalam mineral-mineral pada kulit bumi : Flourspar (CaF2) dan kriolit
(Na3AlF6). Klorin, bromin dan iodin terkandung pada air
laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium dan
kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl, meliputi 2,8% berat air
laut
Di
daerah Chili, Amerika serikat, iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai
garam natrium iodat (NaIO3). Beberapa sumber air di negara kita
ternyata mengandung natrium iodida (NaI) dalam kadar yang cukup tinggi,.
Beberapa jenis lumut dan ganggang laut mengandung senyawa iodin. Unsur astatin
tidak dijumpai di alam, sebab bersifat radioaktif.
Ion
halida dalam tubuh manusia Ion
klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh plasma darah, cairan
tubuh, air susu, air mata, air ludah dan cairan eksresi..
Ion
iodida dikandung oleh kelenjar tiroid dan merupakan komponen yang diperlukan
untuk membuat hormon tiroksin C15H11O4NI4).
Ion flourida diperlukan untuk mencegah kerusakan gigi, sebab F‾ merupakan
komponen pembuat bahan perekat Fluoroapatit [Ca5(PO4)3F)]
yang tedapat pada lapisan email gigi kita.
7.2.2. Sifat-sifat
halogen
• Sifat
fisik
Sifat
fisik unsur halogen dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Sifat-sifat fisik halogen
Sifat-sifat
|
Flourin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
Jari-jari atom (ppm)
|
133
|
180
|
195
|
215
|
-
|
Jari-jari kovalen
|
71
|
99
|
114
|
133
|
145
|
Energi ionisasi (KJ/mol)
|
1680
|
1250
|
1140
|
1008
|
912
|
Keelektronegatifan
|
4
|
3
|
2,8
|
2,5
|
2,2
|
Afinitas elektron (KJ/mol)
|
-328
|
-349
|
-325
|
-295
|
-270
|
Kerapatan (Kg/m3)
|
1696
|
3214
|
3110
|
49630
|
-
|
Titik leleh(0C)
|
-220
|
-10
|
7,2
|
114
|
-
|
Titik didih(0C)
|
-180
|
-35
|
59
|
184
|
337
|
Potensial reduksi
|
+2,87
|
+1,36
|
+1,065
|
+0,535
|
-
|
• Sifat kimia
Kereaktifan
unsur non logam dapat dikaitkan dengan kemampuan menarik elekrtron membentuk
ion negatif, semakin negatif nilai afinitas elektron menunjukkan semakin besar
kecenderungan menarik elektron, berarti kereaktifan bertambah. Kereaktifan
halogen menurun dari flourin ke iodin.
Reaksi dengan logam
Halogen
bereaksi dengan kebanyakan logam
Contoh
:
2Al + 3 Br2 --> 2 AlBr3
2Fe + 3 Cl2 --> 2 FeCl3
Cu + F2 --- > CuF2
Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen
bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halide (HX)
H2 + X2 --> 2HX
Si + 2X2 --> SiX4
2B + 3X2 --> 2BX3
P4 + 6X2 --> 4PX3
P4 + 10X2 --> 4PX5
Reaksi dengan hidrokarbon (reaksi subsitusi)
Contoh
CH4 + Cl2 --> CHCl3 +
HCl
Flourin bereaksi
hebat, tetapi iodin tidak bereaksi
Reaksi dengan air
Flourin
bereaksi hebat dengan air mebentuk HF dan membebaskan oksigen
F2 + H2O --> 2HF
+ O2
Halogen lainnya mengalami reaksi
disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan berikut
X2 + H2O --> HX +
HXO
Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan
iodin mengalami reaksi disproporsionasi
Contoh : Cl2(g) +
2NaOH(aq) --> NaCL(aq) +
NaClO(aq) + H2O(l)
Reaksi antar halogen, reaksinya secara umum dapat
dinyatakan sebagai berikut:
X2 + nY2 ---> 2XYn
Y = halogen yang
lebih elektronegatif
n = 1,3,5 dan 7
Daya oksidasi halogen
Oleh karena unsur halogen mudah menangkap elektron
(mengalami reduksi) maka unsur halogen merupakan zat pengoksidasi (oksidator)
yang kuat. Daya oksidasi halogen meningkat dengan berkurangnya nomor atom.
Itulah sebabnya suatu unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain di
bawahnya, tetrapi tidak mampu mengoksidasi halogen yang di atasnya.
Contoh : F2 +2
Cl‾ --> 2F‾
+ Cl2
Br2 +
2I‾ --> I2 +
2Br‾
Halogen dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -1, +1,
+3, +5 dan +7. oleh karena keelektronegatifan unsuir halogen sangat besar, maka
pada umumnya halogen dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -1. bilangan
oksidasi positif hanya akan dimiliki halogen apabila ia berikatan dengan atom
yang lebih elektronegatif, misalnya oksuigen atau halogen lain yang letaknya
lebih atas dalam sistem periodik.
Klorin, bromin dan iodin dapat membentuk senyawa-senyawa
oksihalogen. Flourin tidak dapat membentuk senyawa oksihalogen sebab
keelektronegatifan flourin lebih besar daripada oksigen.
Berdasarkan
jumlah atom oksigennya, asam oksihalogen mempunyai nama sebagai berikut. misal
:
No
|
Rumus molekul
|
Bilangan oksidasi
|
Nama
|
1
|
HClO
|
+1
|
Asam hipoklorit
|
2
|
HClO2
|
+3
|
Asam klorit
|
3
|
HClO3
|
+5
|
Asam klorat
|
4
|
HClO4
|
+7
|
Asam perklorat
|
Kekuatan
asam oksihalogen dapat ditentukan dengan melihat jumlah unsur oksigen yang
terikat pada asam oksihalogen tersebut. Semakin besar jumlah atom oksigennya,
semakin kuat pula asamnya. Untuk jumlah atom oksigen yang sama, asam oksiklorin
lebih kuat daripada asam oksibromin dan asam oksibromin lebih kuat daripada
asam oksiiodin. Jadi asam perklorat (HClO4) adalah asam oksihalogen
yang paling kuat, bahkan merupakan asam paling kuat di semua asam yang dikenal.
7.2.3. Kegunaan
halogen dan senyawanya
· Flourin
1. Gas flourin (F2)
terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium -235 dari isotop
uranium-238 melalui difusi gas
2. Asam flourida (HF),
yang dapat bereaksi dengan gelas, sehingga sering digunakan untuk mengukir (mengetra)
gelas
CaSIO3(s) + 8 Hf(aq) --> H2SiF6(aq) +
CaF2(s) + 3 H2O
3. Natrium heksa
flourosilikat (Na2SiF6), bahan yang dicampurkan pada
pasta gigi agar gigi menjadi kuat
4. NaF, zat yang
digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga
5. SF6,
sutau gas yang digunakan sebagai insulator
6. Kriolit (Na3AlF6),
bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara
elektrolisis.
7. Freon-12 (CF2Cl2),
senyawa yang dipakai sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC, serta sebagai
zat pendorong pada kosmetika aerosol (spray)
8. Teflon, suatu jenis
plastik tahan pans yang banyak digunakan pada peralatan mesin
· Klorin
1. Gas Cl2 mempunyai
sifat desinfektan, sehingga sering dialirkan pada air kolam renang untuk
memusnahkan kuman-kuman berbahaya.
2. Gas Cl2 dapat
menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian
direduksi menjadi timah murni
3. HCl, digunakan
untuk membersihkan permukaan logam serta untuk mengekstraksi logam-logam
tertentu dari bijihnya.
4. NaCl, dipaki sebagi
garam dapur dan sebagi bahan baku pada berbagai jenis industri kimia
5. KCl sebagai pupuk
tanaman
6. NH4Cl,
elektrolit pengisi batu baterai
7. NaClO, mengoksidasi
zat warna sehingga digunakan sebagai zat pengelantang untuk kain dan kertas
8. Kalium kloart,
bahan pembuat mercon dan korek api
9. Seng klorida (ZnCl2),
bahan pematri (solder)
10. Kalsium hipoklorit (CaCOCl)2 disingkat
kaporit, pemusnah kuman pada air ledeng
· Bromin
1. NaBr, zat sedutif
atau obat penenang saraf
2. AgBr, yang
disuspensikan dalam gelatin untuk dipakai sebagai film fotografi
3. Metal bromida (CH3Br),
suatu bahan campuran zat pemadam kebakaran
4. Etilen dibromida (C2H4Br2),
yang sering ditambahkan pada bensin, agar senyawa Pb dalam bensin diubah
menjadi PbBr2, sehingga logam pb tidak mengendap dalam silinder
· Iodin
1. Larutan I2 dalam
alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka agar tidak terkena
infeksi
2. Kalium iodat (KIO3)
yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita memperoleh iodin
3. Perak iodida (AgI),
digunakan dalam film fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi masukan yang membangun.terima kasih