UNSUR ALKALI
Unsur-unsur alkali terdiri
dari logam litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs),
dan fransium (Fr). Unsur logam alkali dalam tabel periodik terdapat pada
golongan IA dan merupakan unsur blok s, disebabkan elektron terakhir
unsur-unsur tersebut mengisi subkulit s. Unsur alkali tergolong logam karena
mempunyai sifat-sifat logam seperti : permukaan mengkilap, mudah ditempa, dan
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Golongan ini disebut alkali
karena bereaksi dengan air dingin membentuk senyawa yang bersifat alkalis
(bersifat biasa).
Sifat-sifat logam alkali yang meliputi : sifat atomik,
sifat fisis, sifat kimia (reaktivitas), dan sifat karakteristik melalui
penafsiran data sifat periodik, keberadaannya di alam, proses pembuatannya,
serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sifat-Sifat
Unsur Alkali
a.
Sifat atomik unsur alkali
1.
Jari-jari atom
Dari litium ke fransium, jari-jari atom bertambah. Hal
ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah kulit elektron.
2) Energi
inonisasi
Dari litium ke faransium, energi ionisasi semakin
berkurang. Penurunan energi ionisasi disebabkan penambahan jari-jari atom,
sehingga gaya tarik-menarik inti dengan elektron valensi semakin lemah.
3) Keelektronegatifan
Dari litium ke fransium, keelektronegatifan semakin
berkurang. Kecendrungan ini juga disebabkan penambahan jari-jari atom, sehingga
melemahkan gaya tarik inti.
4) Tingkat
oksidasi
Tingkat
oksidasi logam-logam alkali hanya satu macam yaitu +1, yang menunjukkan bahwa
untuk mencapai kesetabilan, logam-logam alkali melepas satu elektronnya.
b. Sifat
fisis unsur alkali
1) Titik
leleh
Dari litium ke fransium, titik lelehnya semakin menurun.
Hal ini disebabkan titik leleh ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan ikatan
logam yang dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah).
2) Titik
didih
Dari litium ke fransium, titik didihnya semakin menurun.
Hal ini disebabkan titik didih juga ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan
ikatan logam yang dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah)
3) Daya
hantar listrik dan panas
Dari
litium ke fransium, daya hantar listrik dan panas semakin menurun, kecuali pada
logam natrium dan kalium yang semakin bertambah karena elektron valensi pada
ataom Na dan K mudah bergerak bebas.
c. Sifat
kimia unsur alkali
Bila kita tinjau
konfigurasi elektron unsur alkali, ketika bereaksi, atom unsur alkali cenderung
melepaskan satu elektron saja. Oleh karena itu, unsur alkali tergolong logam
yang sangat reaktif.
Unsur alkali dapat bereaksi
dengan air. Di dalam air, loga kalium bereaksi hebat, sehingga menimbulkan
letupan sangat keras dan nyala api berwarna ungu muda. Logam natrium juga
bereaksi dengan air dan menimbulkan letupan api berwarna kuning. Logam litium
juga bereaksi dengan air, tetapi tidak sereaktif loga kalium dan natrium.
Berdasarkan reaksinya dengan air, reaktivitas logam-logam
alkali dari Li ke Fr semakin bertambah. Hal ini dikarenakan bertambahnya
jari-jari atom yang menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti atom dengan
elektron valensi semakin lemah sehingga semakin mudah melepas elektron valensi
tersebut.
d. Sifat
karakteristik
Logam alkali jika dibakar akan memberikan warna nyala
yang khas satu sama lainnya, hal ini terjadi karena pemanasan pada suhu tinggi
mengakibatkan senyawa terurai menjadi atom-atom bebas, lalu elektron pada atom
bebas ini tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika elektron
tersebut kembali ke tinggat energi semula, akan disertai pancaran cahaya foton
denfan warna yang sesuai dengan panjang gelombang dari energi yang dihasilkan.
2. Senyawa-Senyawa
Logam Alkali
a. Reaksi
logam alkali dengan halogen
Akan membentuk senyawa halida alkali, misalnya :
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s)
b. Reaksi
logam alkali dengan air
Akan membentuk basa dan gas hidrogen. Dengan semakin
bertambahnya nomor atom, reaksi beralngsung semakin hebat.
2Na(s) + 2H2O(l) →
2NaOH(aq) + H2(g)
c. Reaksi
logam alkali dengan oksigen
Akan menghasilkan senyawa oksida, peroksida, dan
superoksida, terantung reaktivitas logam alkali dan ketersediaan oksigen.
2K(s) + O2(g) → KO2(s)
d. Reaksi
logam alkali dengan hidrogen
Akan menghasilkan senyawa ionik hibrida akali yang berupa
kristal berwarna putih.
2K(s) + H2(g) → 2KH(s)
3. Kelimpahan
Logam Alkali di Alam
Unsur
|
Kelimpahannya di Alam
|
Li
|
Dalam spodumene LiA(SiO3)2
|
Na
|
Dalam garam batu (NaCl), sendawa chili (NaNO3),
kriolit (Na3AlF6), boraks (Na2B4O7.10H2O),
albit (Na2O.AL2O33SiO2)
Di kulit bumi tersebar sebagai natron (Na2CO3.
.10H2O)
|
K
|
Di kulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), feldspar
(K2O.AL2O33SiO2)
|
Rb
|
Dalam lepidolit
|
Cs
|
Dalam polusit (Cs4AL4Si9O26.H2O),
mineral fosfat trifilit
|
Fr
|
Sangat sedikit karena bersifat radioaktif, terbentuk
dari peluruhan aktinium
|
4. Penggunaan
Logam Alkali
a. Litium
(Li)
Logam Li digunakan dalam baterai untuk kalkulator, jam,
dan alat pacu jantung. Paduan logam Li dengan magnalium digunakan pada komponen
pesawat terbang, karena paduan logam ini sangat ringan tetapi kuat.
b. Natrium
(Na)
Lelehan natrium yang rendah, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pendingin pada reaktor nuklir. Di samping itu, natrium memiliki
daya hantar yang baik, sehingga lelehan natrium mengambil panas yang dihasilkan
reaksi fisi dan panas tersebut ditansfer oleh natrium cair ke bagian luar
reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul dipakai untuk menjalankan
generator listrik. Natrium juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya
atau pada kendaraan karena sinar kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk
menembus kabut.
c. Kalium
(K)
Kalium digunakan untuk
membuat superoksida (KO2), yang digunakan dalam masker gas. Didalam
tubuh, kalium bersama natrium diperlukan oleh sel saraf untuk mengirim
sinyal-sinyal listrik. Gerakan ion-ion natrium dan kalium dalam sel otak ini
digunakan untuk mengukur gelombang otak.
d. Rubidium
(Rb)
Rubidium digunakan pada filamen sel fotoristik yang
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
e. Sesium
(Cs)
Sesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu
elektronik. Loga Cs mempunyai energi ionisasi pertama yang sangat kecil. Jika
terkena cahaya, Cs akan melepaskan elektronnya yang akan tertarik ke elektrode
positif pada sel dan menyebabkan timbulnya arus listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi masukan yang membangun.terima kasih