بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Petunjuk Pembelajaran
- Pelajari Materi Reaksi Redoks dan aturan Bilangan Oksidasi dibawah ini ( salin/catat materinya pada catatan buku kimia
Materi
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai cakupan konsep yang dijelaskan.
1. Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen
Oksidasi adalah reaksi
pengikatan oksigen. Contoh: Perkaratan besi (Fe).
Reduksi adalah reaksi
pelepasan atau pengurangan oksigen. Contoh: Reduksi bijih besi dengan CO.
2. Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan /
penerimaan elektron
Oksidasi adalah reaksi
pelepasan elektron.
Contoh: (setengah reaksi oksidasi).
Reduksi adalah reaksi
pengikatan atau penerimaan elektron.
Contoh: (setengah reaksi reduksi).
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan
dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar
kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi.
Menurut konsep ini, jika dalam reaksi
bilangan oksidasi atom meningkat maka atom
tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika
bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut
mengalami reduksi.
Untuk
mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut
konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui bilangan oksidasi dari setiap
atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.
Berdasarkan
diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Atom
S mengalami kenaikan biloks dari +4
menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi; atom O
mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut
reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah
reaksi redoks.
Oleh
karena molekul O₂ menyebabkan molekul SO₂ teroksidasi
maka molekul O₂ adalah oksidator. Molekul O₂ sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO₂ sehingga SO₂ disebut reduktor.
Reduktor atau pereduksi adalah senyawa yang menyebabkan
senyawa lain mengalami reduksi (dia
sendiri mengalami oksidasi)
Oksidator atau pengoksidasi adalah senyawa yang menyebabkan
senyawa lain mengalami oksidasi (dia
sendiri mengalami reduksi)
contoh:
jadi:
Zn sebagai pereduksi/reduktor
HCl sebagai pengoksidasi/oksidator
Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks di mana
satu unsur/atom mengalami reaksireduksi dan oksidasi sekaligus
Contoh:
Jadi:
Cl mengalami reduksi dan oksidasi
Tapi, reaksi autoredoks atau disproporsionasi
bukan hanya seperti reaksi di atas. Dapat juga seperti reaksi di bawah ini:
Kalau reaksi pertama 1
menjadi 2, sedangkan pada reaksi kedua 2
menjadi 1.
3. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
1. Bilangan
oksidasi unsur bebas = 0 (O₂
, H₂ , N₂ , Cl₂ , Br₂ dll )
2. Bilangan oksidasi logam
dalam senyawa = valensi logam ( gol I A = +1 ,
Gol II A
= +2 ) (contoh ; K2SO4
, maka bilok K = +1 )
3. Bilangan oksidasi O dalam
senyawa = - 2, kecuali dalam peroksida = - 1
(BaO₂ = bilok O = -1 )
(BaO₂ = bilok O = -1 )
4. Bilangan
oksidasi H dalam senyawa = + 1, (
H2SO4 , maka bilok
H = +1 )
kecuali pada hidrida = - 1 (NaH , maka bilok H = -1 )
kecuali pada hidrida = - 1 (NaH , maka bilok H = -1 )
5. Bilangan oksidasi ion =
muatan ion (Mg²⁺ =
+2 )
6. Jumlah
bilangan oksidasi semua unsur pada
senyawa ion = muatan ion
(SO4 -2 , maka biloks SO4 -2 = -2 )
(SO4 -2 , maka biloks SO4 -2 = -2 )
7. Jumlah bilangan oksidasi
semua unsur pada senyawa = 0
{H2SO4 , maka bilok H2SO4 = 0 )
{H2SO4 , maka bilok H2SO4 = 0 )
8. Bilangan oksidasi Unsur golongan B tergantung anion yang diikatnya. Maka harus diionisasikan dulu {CuSO4 , Cu²⁺ + SO4 -2 maka biloks Cu = +2
Contoh soal 1:
Tentukan bilangan oksidasi
unsur N dalam HNO3
Penyelesaian:
Dari soal
ada 3 unsur H,N dan O, maka dua unsur sudah di ketahui dari aturan.
•
biloks H = +1
•
biloks O = - 2
•
bilok HNO3 = 0
Maka
Rumusnya ;
•
1.biloks H + 1.biloks N + 3 biloks O = 0
•
1 + biloks N + 3( -2 ) = 0
•
biloks N = +6-1
= +5
Contoh
Soal 2 ;
Tentukan bilangan oksidasi
unsur N dalam Fe2(SO4)3
Penyelesaian:
Dari soal
ada 3 unsur Fe,S dan O, maka dua unsur sudah di ketahui dari aturan.
•
biloks Fe = +3 ( Fe+3 + PO4-3 )
•
biloks O = - 2
•
bilok Fe2(SO4)3 = 0
Maka
rumusnya
•
2.biloks Fe + 3.biloks S + 12. biloks O =
0
•
2.( +3) + 3. biloks S + 12. (-2) = 0
•
+6 + 3. biloks S - 24 = 0
•
3. biloks S = -6 +
24
•
biloks S = + 18 / 3 = +6
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِي
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi masukan yang membangun.terima kasih