Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
1 1. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH (rP)
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapanberkurang.
rP = Po - P
Menurut RAOULT:
P = Po . Xp
dimana:
P = tekanan uap jenuh larutan
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol pelarut
Karena XP + Xt = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
P = Po (1 – Xt)
P = Po - Po . Xt
Po - P = Po . Xt
sehingga:
rP = Po . Xt
dimana:
rP = penunman tekanan uap jenuh pelarut
Po = tekanan uap pelarut murni
Xt = fraksi mol zat terlarut
Contoh:
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
Jawab:
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
rP = Po. Xt = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg
Soal ;
Sebanyak 0,6 gram urea,
CO(NH2)2 dilarutkan
dalam 180 gram air pada temperature 25oC.Pada temperaturtesebut
tekanan uap jenuh air adalah 23,4 mmHg.Tentukan Uap larutan ? (Ar
C=12,O=16,N=14,H=1 )
2. KENAIKAN TITIK DIDIH (rTb)
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
rTb = m . Kb
dimana:
rTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Karena : m = (gr/Mr) . (1000/p) ; (gr menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
rTb = (gr/Mr) . (1000/p) . Kb
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb = (100 + rTb)oC
3. PENURUNAN TITIK BEKU ( rTf )
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
rTf = m . Kf
dimana:
rTf = Penurunan titik beku (oC)
m = molalitas larutan
Kf = tetapan Penurunan titik beku molal
Karena : m = (gr/Mr) . (1000/p) ; (gr menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagaif
rTf = gr/Mr . 1000/p . Kf
dimana:
rTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
gr = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (0 - rTf)oC
Tabel Tetapan kenaikan Titik didih Molal (Kb) dan Tetapan penurunan Titik Beku Molal (Kf) dari beberapa Pelarut (tekanan 1 atm)
Pelarut
|
Titik Didih (oC)
|
Kb
|
Titik Beku (oC)
|
Kf
|
Air
|
100,0
|
0,52
|
0,00
|
1,86
|
Asan asetat
|
118,3
|
3,07
|
16,6
|
3,57
|
Benzena
|
80,20
|
2,53
|
5,45
|
5,07
|
Klorofrom
|
61,20
|
2,63
|
-
|
-
|
Contoh :
Sebanyak 2,4 gram urea, CO(NH2)2 dilarutkan dalam 50 mL air. Tentukan titik beku larutan! Diketahui Kf air = 1,86 °C/m; Ar C =
12, N = 14, O =16
Penyelesaiannya ;
Diket ;
Massa urea
= 2,4
gram
Volume air = 50 ml
Kf = 1,86 °C/m
Tf = ....?
Mr CO(NH2)2 = ( 1 . Ar C) + (1 . Ar O) + (2 . Ar N) + (4 . Ar H )
Mr CO(NH2)2 = ( 1 . 12 ) + (1 . 16) + (2 . 14) + (4 . 1 ) =60
∆Tf = 1,488 °C
Tf = 0 - ∆Tf = - 1,488 °C
Soal ;
1. Untuk
Menurunkan Titik Beku 250 ml air menjadi -0,2 oC pada tekanan 1 atm ( Kf=1,86 ),Berapa jumlah
gula( Mr=342) yang harus dilarutkan ?
2. Larutan yang mengandung 20 gram
zat non elektrolit dalam 1 liter air (massajenis air 1g/mL) mendidih pada suhu
100,52 °C. Jika Kb air = 0,52 °C, Berapa Mr zat non elektrolit tersebut ?
4. TEKANAN OSMOTIK (𝛑)
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Menurut VAN'T Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmotik = 𝛑 maka :
𝛑= n/V R T = C R T
dimana :
𝛑 = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
Isotonis.
Contoh Soal
Suatu larutan non elektrolit sebanyak 24 gram dilarutkan dalam air
hingga volumenya 250 ml dan mempunyai tekanan osmotic sebesar 32,8 atm pada
suhu 27oC.Jika tetapan R= 0,082 Latm/moloK.Hitung Mr zat
tersebut ?
Penyelesaianya :
Diketahui :
mt= 24 gram
V= 250 ml
𝛑 = 32,8 atm
t = 27 C = 300 K
R = 0,082
Ditanya Mr zat terlarut ?
𝛑 = n/V R T
𝛑 = gr/Mr . 1000/v
Mr = gr/𝛑 . 1000/v
Mr = (24/32,8) . (1000/ 250 ). 0,082 . 300
Mr = 72
Soal ;
Sebanyak 1,71 gram gula tebu, C12H22O11 dilarutkan
dalam air, sehingga volumenya menjadi
250 mL. Bila Ar
C = 12; O =16; H
= 1, berapa tekanan osmotiknya pada suhu 27
oC?