Menurut Paulli
Pengisian elektron pada setiap kulit di rumuskan 2n² , n adalah nomor kulit
misal kulit k adalah kulit nomor 1 = 2. 1² = 2 elektron dan seterusnya. kulit elektron pada kulit terakhir tidak boleh lebih dari 8 elektron. Jadi kemungkinan elektron berisi elektron maksimum sesuai rumus. konsep ini hanya berlaku untuk unsur unsur golongan A
1. Asas AufBau
Menurut asas AufBau, pada kondisi normal atau pada tingkat
dasar, elektron akan menempati orbital
yang memiliki energi terendah terlebih dahulu dan diteruskan ke orbital yang
memiliki energi lebih tinggi. Untuk memudahkan dalam pengisian
elektron diberikan tahap-tahap pengisian elektron dengan menggunakan jembatan
ingatan sebagai berikut.
Urutan pengisian elektron
ke dalam orbital.
Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Dengan
demikian urutan pengisian elektron berdasarkan gambar tersebut
berurut-urut 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan
seterusnya. Pengisian elektron harus satu persatu dan setiap orbital hanya boleh
diisi oleh maksimal 2 elektron.
Contoh:
Bagaimana konfigurasi elektron dari unsur H, He, N, dan
Sc?
(No atom H = 1, He = 2, N = 7, dan Sc = 21)
Jawab
1 H : 1s1
2 He : 1s2
7 N : 1s2 2s2 2p3
21 Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
2. Asas larangan Pauli
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam
satu atom tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama.
Misal, 2 elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan
kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu
bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus mempunyai
nilai berbeda ( + 1/2 atau -1/2 ).
Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah
spin berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada
orbital 1s digambarkan sebagai berikut.
Karena jika ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti
akan mempunyai spin yang sama dengan salah satu elektron yang terdahulu dan itu
akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak dibenarkan.
Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua
kali dari jumlah orbitalnya.
- orbital s maksimal 2 elektron
- orbital p maksimal 6 elektron
- orbital d maksimal 10 elektron, dan
- orbital f maksimal 14 elektron.
3. Asas Hund
Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian elektron
pada orbital yang setingkat (energinya sama) dalam satu orbital adalah satu per
satu dengan arah spin yang sama sebelum berpasangan. Asas ini
dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua
elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.
Contoh pengisian yang benar.
Penyederhanaan dilakukan dengan menuliskan simbol dari unsur
gas mulia yang mempunyai nomor atom di bawahnya, diikuti dengan penulisan
kekurangan jumlah elektron setelah gas mulia tersebut.
Contoh:
Perhatikan konfigurasi elektron unsur-unsur dibawah
ini.
a. 10Ne : 1s2 2s2 2p6
b.11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 ---- >11 Na : [Ne] 3s1
c. 8Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
d. 20C a : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 -----
> 20 C a : [Ar] 4s2
e. 25Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
---- >25Mn
: [Ar] 4s2 3d5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi masukan yang membangun.terima kasih