Grafik Larutan penyangga Asam
Grafik Larutan penyangga Basa
Kegunaan Larutan
Penyangga
Pada makhluk hidup
terdapat berbagai macam cairan seperti air, sel darah,
dan kelenjar. Cairan ini
berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan pelarut
zat kimia di dalamnya.
Berlangsungnya reaksi itu bergantung pada enzim tertentu,dan tiap enzim bekerja
efektif pada pH tertentu (pH optimum). Oleh sebab itu,cairan dalam makluk hidup
mengandung larutan penyangga untuk mempertahankan pHnya.
Contoh:
Larutan penyangga dalam
sel adalah pasangan asam-basa konjugasi
H2PO4– dan HPO42- . Jika
pada sistem ada asam dan basa, larutan akan bereaksi dengan asam dan basa
sebagai berikut:
HPO4 2–(aq) +
H+(aq)
< == > H2PO4– (aq)
H2PO4– (aq) +
OH–(aq) <
== > HPO42- (aq) + H2O(l)
Akibat reaksi tersebut
pada sel ini tetap terdapat cairan penyangga
H2PO4– dengan HPO42-.
Larutan penyangga pada
darah adalah pasangan asam basa konjugasi
H2CO3 dan HCO3–. Jika
larutan penyangga bereaksi dengan asam dan basa, maka akan terjadi reaksi:
H2CO3(aq) +
OH- (aq) <
== > HCO3– (aq) +
H2O(l)
HCO3–(aq) +
H+(aq) <
== > H2CO3 (aq)
Akibat reaksi tersebut
pada darah tetap ada larutan penyangga H2CO3 dengan
HCO3–.
Larutan penyangga di atas membantu menjaga pH darah agar konstan,
yaitu sekitar pH = 7,4.
Jika mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, misalnya
saat sakit dan pH darah
turun sampai < 7 atau naik sampai pH > 7,8, dapat
menyebabkan kerusakan
permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian.
Dengan adanya larutan
penyangga H2CO3/ HCO3– dan H2PO4– / HPO42-cairan
tubuh kita memiliki pH
yang tetap.
Kegunaan larutan
penyangga tidak terbatas pada tubuh makhluk hidup, reaksireaksi kimia di bidang
industri dan di laboratorium juga menggunakan larutan penyangga.
Buah-buahan dalam kaleng
biasanya ditambahkan campuran asam sitrat dan
natrium sitrat untuk
menjaga pHnya, agar tidak mudah rusak oleh bakteri. Demikian pula untuk
keperluan kolam renang sering ditambahkan NaHCO3, agar
pH air kolam tetap terjaga konstan.