LAJU REAKSI
A. Konsep Laju Reaksi
Pengertian
Laju Reaksi
Laju
reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu
reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat
(pereaksi) menjadi zat baru yang disebut dengan produk.
Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu
yang dinyatakan dengan molaritas. Apakah yang dimaksud molaritas? Simak uraian
berikut.
Molaritas
sebagai Satuan Konsentrasi dalam Laju Reaksi
Molaritas
menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L larutan, sehingga molaritas yang
dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai berikut.
M = n/V atau mol/liter
Keterangan :
n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol
V = volume dalam satuan L atau mL
V = volume dalam satuan L atau mL
Konsep Laju Reaksi
Laju
reaksi adalah
perubahan konsentrasi dari reaktan ataupun produk per satu satuan waktu. Untuk
reaksi dengan reaktan A dan B menghasilkan produk C dan D seperti pada rumus
persamaan reaksi berikut,
pA + qB à rC
+ sD
seiring
waktu jumlah molekul reaktan A dan B akan berkurang dan jumlah molekul produk C
dan D akan bertambah,
saat pereaksi [A] dan [B] berkurang, hasil reaksi [C] dan
[D] akan bertambah. Perhatikan diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil
reaksi pada Gambar diatas
Berdasarkan
gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai:
[ ] = konsenttrasi ( mol / liter )
∆t =
selisih waktu
Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu
dituliskan karena hanya menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena
harga dt masing-masing sama, maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan
perbandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi berbanding lurus dengan mol
serta berbanding lurus pula dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi.
Perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal Laju Reaksi (3) :
Pada reaksi pembentukan gas SO3 menurut
reaksi: 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g), sehingga
Perbandingan kecepatan reaksi sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
diperoleh data sebagai berikut.
No.
|
[SO3] mol/L
|
Waktu (s)
|
1
|
0,00
|
0
|
2
|
0,25
|
20
|
3
|
0,50
|
40
|
Tentukanlah:
a. Laju bertambahnya SO3
b. Laju berkurangnya SO2
Penyelesaian :
Diketahui :
Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Ditanyakan :
a. v SO3.
b. v SO2.
Jawaban :
Lihat data 2 dan 3 dari tabel.
a. Δ[SO3] = [SO3]3 – [SO3]2 = 0,50 – 0,25 = 0,25 M
Δt = t3 – t2 = 40 – 20 = 20
s
v SO3 = Δ[SO3]/ Δt = 0,25
M/ 20 s= 0,0125 M/s
Jadi, laju bertambahnya SO3sebesar 1,25
x 10–2 M/s.
b. Karena koefisien SO2 =
koefisien SO3, maka:
vSO2 = vSO3 = 0,0125 M/s
Jadi, laju berkurangnya SO2 sebesar 1,25
x 10–2 M/s
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Suatu reaksi kimia dapat terjadi bila ada tumbukan
antara molekul zat-zat yang bereaksi. Apakah setiap tumbukan pasti menyebabkan
berlangsungnya reaksi kimia?
Tumbukan sebagai Syarat Berlangsungnya Reaksi
Kimia.
Tumbukan yang menghasilkan reaksi hanyalah tumbukan yang
efektif. Tumbukan efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu posisinya tepat dan
energinya cukup.
Contoh
tumbukan antarmolekul yang sama terjadi pada pereaksi hidrogen iodida berikut.
HI(g) + HI(g) → H2(g) + I2(g)
Secara umum, dituliskan:
AB + AB → A2 + B2
Tumbukan yang efektif terjadi bila keadaan
molekul sedemikian rupa sehingga antara A dan B saling bertabrakan . Dalam hal ini diperlukan energi minimum tertentu yang
harus dipunyai molekul-molekul pereaksi untuk dapat menghasilkan reaksi.
Energi tersebut dinamakan energi aktivasi atau energi
pengaktifan (Ea).
Bila keadaan awal lebih tinggi energinya, reaksi
mcnghasilkan kalor atau dinamakan reaksi eksoterm, dan bila yang terjadi adalah
sebaliknya, dinamakan reaksi endoterm. Perhatikan Gambar dibawah ini yang menggambarkan
tentang energi aktivasi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Dengan mengetahui teori tumbukan ini, kalian akan lebih
mudah memahami penjelasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya antara lain:
1.
Konsentrasi
Semakin
tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel reaktan yang
bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan lajunya
meningkat. Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi
korosi besi lebih tinggi pada udara yang kelembabannya lebih tinggi
(konsentrasi reaktan H2O tinggi)
2. Luar
Permukaan
Semakin luas permukaan kontak reaktan per unit volum, maka semakin
tinggi frekuensi terjadinya tumbukan partikel reaktan dan laju reaksi
meningkat. Sebagai contoh, pada reaksi pembakaran kayu, akan lebih mudah dan
cepat membakar kayu gelondongan yang telah dipotong menjadi balok-balok kecil
dibanding dengan langsung membakar kayu gelondongan tersebut.
3. Temperatur
Semakin
tinggi temperatur maka semakin tinggi energi kinetik dari partikel reaktan,
sehingga frekuensi tumbukan dan energi tumbukan meningkat. Oleh karena itu,
semakin tinggi temperatur, laju reaksi juga semakin cepat. Sebagai contoh, pada
reaksi glowing stick menyala (reaksi chemiluminescence), glowing stick menyala
lebih cepat dan terang di dalam air panas dibanding dalam air dingin.
4. Keberadaan
Katalis
Katalis
adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa terkonsumsi di dalam
reaksi tersebut. Katalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan energi
aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis sehingga
reaksinya menjadi semakin cepat.
C. Konsentrasi Dan Kecepatan Reaksi
Pengaruh Konsentrasi Pada
Kecepatan Reaksi Dirumuskan Oleh Guldberg Dan Waage Dalam Hukum Keaktifan Massa
Sbb
Laju
Reaksi Sebanding Dengan Konsentrasi Dari Zat-Zat Yang Bereaksi Dan Di
Pangkatkan Sesuai Dengan Tingkat Reaksi/Orde Reaksi.
Pada Reaksi
A + B à C
V= K [ A ]m[ B ]n
V = Kecepatan Reaks
K = Tetapan Reaksi
[ A ] ,[ B ] = Konsentrasi A, B
m Dan m = Orde
Reaksi/ Tingkat Reaksi Berdasarkan Experimen
Contoh ;
Reaksi : A + B --> C , dari percobaan diperoleh data;
Pertanyaan;
Harga laju reaksi (V) dalam M.det -1 untuk konsentrasi A = 0,2 M dan B = 0,4 M adalah....
E. 8
4. Setiap kenaikan suhu 20oC, laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu 20o C laju reaksi berlangsung 9 menit, maka laju reaksi pada suhu 80oC adalah….
Reaksi : A + B --> C , dari percobaan diperoleh data;
Pertanyaan;
- Tentukan Orde Reaksi Total
- Tentukan Persamaan Laju
Rekasi
- Hitung Harga K
- Berapa Laju Reaksinya,Jika [A]= 0,5m Dan [B] =0,2 M
Jawab:
Cara 1;
1.
Orde Reaksi Terhadap Zat
A ,Maka Konsentrasi Zat B Dicari Yang Sama
Berarti Data : 1 , 2 ,
3 atau data 4 dan 5
Missal kita ambil data 1 dan 2
Orde Reaksi Terhadap Zat B
,Maka Konsentrasi Zat A Dicari Yang Sama
Berarti Data : 1 dan 4 atau data 2 Dan 5 .
Misal kita ambil data 2 dan 5 ,maka semua
perhitungan berdasarkan data 2 dan 5
Jadi Orde Reaksi /Tingkat Reaski = m + n = 1
+ 1 = 2
2. Persamaan Kecepatan Reaksi V= K [ A ]1[
B ]1
3. Menentukan Harga K Ambil Salah Satu Percobaan ,Misal
Percobaan 1
4.. Laju Reaksi :
Cara 2.
Rumus Yang
Digunakan :
a = bx
Atau a = by
Dimana
: a = Kenaikan /
Penurunan Kecepatan /Lajureaksi
b = Kenaikan / Penurunan Konsentrasi Zat
X Atau Y = Orde Reaksi
Terhadap Zat Yang Bersangkutan
Orde Reaksi Terhadap Zat A ,
Untuk
Konsentrasi Zat A Dari Percb. 1 Ke Percb.
2 , mengalami kenaikan Dua Kali dari data 1 ( artinya supaya nilai konsentrasi
sama dengan data 2 maka data 1 harus dikalikan 2,) Maka b = 2
Dan untuk Laju Reaksi Zat
A Dari Percb. 1 Ke Percb.
2 , mengalami
kenaikan Dua Kali dari data 1( artinya supaya
nilai konsentrasi sama dengan data 2 maka data 1 harus dikalikan 2,) Maka a = 2
a = bx
2 = 2x
21 = 2x
X = 1
Untuk
Konsentrasi Zat B Dari Percb. 2 Ke Percb. 5 , mengalami kenaikan Dua Kali dari data 2 ( artinya supaya nilai konsentrasi
sama dengan data 5 maka data 2 harus dikalikan 2,) Maka b = 2
Dan untuk Laju Reaksi Zat
B Dari Percb. 2 Ke Percb. 5 , mengalami kenaikan Dua Kali dari data 2( artinya supaya nilai konsentrasi sama
dengan data 5 maka data 2 harus dikalikan 2,) Maka a = 2
a = by
2 = 2y
21 = 2y
y = 1
D. Suhu Dan Laju Reaksi
Dalam Kenyataan Bahwa Tiap Kenaikan 10oC Kecepatan Reaksinya Akan Menjadi 2 Sampai 3 Kali Lebih
Besar Atau Sebaliknya.
Berati Tiap
Kenaikan 10oCLaju Reaksinya Menjadi n Kali
Laju
Awal =
V1 Pada Suhu Awal ( T1
)
Laju
Awal =
V2 Pada Suhu Awal ( T2 )
Kenaikan Laju
Reaksi Setiap Suhu 10oC = n
Laju
Reaksi Berbanding Terbalik Dengan Waktu
dt= Waktu (Detik)
Pada Suhu 57oC Laju Reaksi Suatu
Reaksi Kimia Adalah 2 . 10-4 M/Det
Dan Waktu Reaksinya 8 Detik
Hitunglah
- Laju Reaksinya Pada 77oC
- Waktu Reaksinya Pada 77 OC
Jika Tiap Kenaikan 10oC Laju Reaksinya Menjadi 2 Kali Laju Semula
Jawab
Jadi Waktu Reaksi Pada
77oc = 2 detik
Soal ;
Dan data tersebut laju reaksi yang terjadi jika konsentrasi [NO] dan [H2] berturut-turut 0,1 M dan 0,4 M adalah .
a.k[0,1] [0,4] b. k [0,1]2
[0,4]2 c. k [0,1] [0,4]2 d. k [0,1]2 [04]3 e. k [0,1]2 [0,4]
2. Dan reaksi A + 2B →
AB2, diperoleh data sebagai berikut:
Harga laju reaksi (V) dalam M.det -1 untuk konsentrasi A = 0,2 M dan B = 0,4 M adalah....
a. 4,8 x 10-4 b. 5,0 x 10-4 c. 1,2
x 10-3 d. 5,0 x 10-3 e. 5,4 x 10-3
3. Laju reaksi dari
suatu reaksi tertentu menjadi dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10 °C. Suatu
reaksi berlangsung pada suhu 30 °C. Jika suhu ditingkatkan menjadi 100 °C maka
laju reaksi akan menjadi ... kali lebih cepat dari semula.
A. 128
B. 64
C. 32
D. 16B. 64
C. 32
E. 8
4. Setiap kenaikan suhu 20oC, laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu 20o C laju reaksi berlangsung 9 menit, maka laju reaksi pada suhu 80oC adalah….
a. 1/9
menit
b. 1/6
menit
c. 1/3
menit
d. d.
2/3 menit
e. e.
3/6 menit