Jumat, 29 Mei 2020

TATA NAMA

I. Tata Nama Senyawa Anorganik

A. Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner ( Dua Unsur Yang beda )
          Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air  
              (H2O), amonia (NH3), dan karbon dioksida (CO2).
1              1.    Rumus Senyawa: unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
            B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
            Contoh:
            Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N
2.   Nama Senyawa: nama senyawa kovalen biner adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua.
            Contoh:         HCl   : hidrogen klorida
                                   H2S   : hidrogen sulfida
            Jika pasangan unsur membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani.
Catatan :
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani, dengan memberi awalan.
1 = mono ,   2 = di,            3 = tri ,           4 = tetra,          5 = penta
6 = heksa,   7 = hepta,      8 = okta,        9 = nona,        10 = deka
Angka indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon monoksida.
            Contoh:         CO   : karbon monokdisa
                                   CO2  : karbon dioksida
3. Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas.
            Contoh:         H2O   : air
                                   CH4   : metana
          4. Tata Nama Senyawa Ion
              Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion.

    Kation = ion bermuatan positif (ion logam)
              Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom)
              Rumus senyawa: kation ditulis di depan.
              Contoh:
                          Rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa.
2.                             Nama senyawa: nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation  (di depan),  nama anionnya, angka indeks tidak disebut.
           Contoh:
           CaCl2 (kalsium klorida)
            Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, senyawa-senyawanya dibedakan dengan  menuliskan bilangan oksidasinya memakai huruf romawi.
           Contoh:
           FeCl2   : besi (II) klorida
           FeCl3   : besi (III) klorida
FeCl3   : besi (III) klorida
B.   Tata Nama Asam
Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam.
Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom hidrogen dan suatu anion yang disebut sisa masam.
Contoh:
 H3PO4                Nama asam: asam fosfat
                             Rumus sisa asam: PO43-
Pada sisa asam,Jika atom Pusatnya mengikat oksigen lebih banyak maka akiiranya at dan yang lebih sedikit akiranya it

Contoh:
 H3PO4                Nama asam: asam fosfat
 H3PO3                Nama asam: asam fosfit
C.   Tata Nama Basa
Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan ion hidroksida (OH-).
Tata nama basa sama dengan tata nama senyawa ion.
Contoh:  
NaOH       : natrium hidroksida (soda kaustik)
Ca(OH)2 : kalsium hidroksida (kapur sirih)
Al(OH)3   : alumunium hidroksida (dlm obat maag)
Fe(OH)2  : besi(II) hidroksida
Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu.
Berikut ini adalah nama lazim dari beberapa senyawa organik
1.    CH4                        : metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang)
2.    CO(NH2)2              : urea (ureum)
3.    CH3COOH             : asam cuka (asam asetat)
4.    C6H12O6                 : glukosa (gula darah, gula anggur)
5.    HCHO                    : formaldehida (bahan formalin)
6.    CHCI                      : iodoform (suatu antiseptik)
7.    CH3CH2OH           : etanol (alkohol)